Kebudayaan
dan Kepribadian Bangsa Timur
1.1
Kebudayaan dan Kepribadian Bangsa Timur
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh; budhi; budhaya dalam bahasa sansekerta yang
berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal
manusia. Dari definisi kebudayaan tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa inti
pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a.
Kebudayaan itu beraneka ragam
b.
Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar
c.
Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan
eksistensi manusia
d.
Kebudayaan itu berstruktur
e.
Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek
f.
Kebudayaan itu dinamis
g.
Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif (sadeli, dkk, 1985)
Menurut
Koentjaraningrat bahwa setiap kebudayaan memiliki wujud dan unsur kebudayaan.
Menurutnya kebudayaan itu terdiri dari tiga wujud yaitu :
a. wujud
sebagai suatu kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, atau sistem budaya
b. wujud
sebagai kompleks aktivitas atau system sosial
c. wujud
sebagai benda atau kebudayaan fisik
Menurut C.
Kluckhohn dinyatakan bahwa setiap kebudayaan memiliki tujuh unsur kebudayaan
universal,yaitu :
a. Sistem
religi dan upacara keagamaan merupakan produk manusia sebagai homo religius
b. Sistem
organisasi kemasyarakatan merupakan produk dari manusia sebagai homo socius
c. Sistem
pengetahuan merupakan produk manusia sebagai homo sapiens
d. Sistem
mata pencaharian hidup yang merupakan produk dari manusia sebagai homo
economicus
e. Sistem
teknologi dan perlengkapan hidup manusia merupakan produk manusia sebagai homo
faber
f. Bahasa
merupakan produk manusia sebagai homo languens
g. Kesenian
merupakan hasil dari manusia dalam keberadaannya sebagai homo esteticus
Kepribadian
Bangsa Timur Kepribadian Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang
mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia &
Timur-Tengah), yang menunjukkan ke-khasan dan pola pikir dan kebiasaan yang
terdapat di daerah Timur.
Ciri-cirinya
:
• baik
• ramah
• suka
menolong sesama satu dengan yang lainnya
• suka
bekerja keras
KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai
etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak
budaya khusus, sertateknologi. Secara spesifik,
istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
§ Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra,
dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya
dari periode migrasi dan warisan budayaKeltik, Jermanik, Romanik, Slavik,
dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi
Helenistik,skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk
pula pemikiran
politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan
berpikir, hak asasi manusia,kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
§ Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi
etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
§ Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan
tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan
Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta
prinsip-prinsip artistik dan filosofiyang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan
tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan
negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi
orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh
imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari
kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya
tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta
peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Sumber: